I.
I.
VOTUM
Pertolongan kepada kita adalah dalam
nama Tuhan yang menciptakan langit dan segala isinya, yang tidak pernah
meninggalkan perbuatan tangannya. Turunlah kiranya atas kita sekalian anugrah
salam dari Tuhan Yesus Kristus melalui perantaraannya dengan rohol kudus.AMIN.
II.
MENYANYI PEMBUKAAN
PKJ.19:1,2 Mari Sembah...
1. Mari sembah Allah yang akbar.
Agungkanlah!
KaryaNya
besar. Allah berkuasa di atas isi dunia.
Patutlah
semua memuji namaNya
Mari
sembah Allah yang akbar
2. Mari sembah Yesus Penebus.
Agungkanlah!
KasihNya
besar. Yesus rela mati disalib di
Golgota
hingga manusia terhapus dosaNya
Mari
sembah Yesus penebus
III.
PEMBACAAN MAZMUR
Pembacaan mazmur 42;1-12
IV.
MENYANYI
Allah Peduli
Banyak perkara yang tak dapat ku
mengerti
Mengapa kah harus terjadi
Di dalam kehidupan ini
Satu
perkara, yang ku simpan dalam hati
Tiada
sesuatu kan terjadi
Tanpa
Allah peduli
Allah mengerti, Allah peduli
Segala persoalan yang kita hadapi
Tak akan pernah di biarkanNya
Ku bergumul sendiri sbab Allah
mengerti
V.
PEMBACAAN KE-10 FIRMAN ALLAH
Keluaran 20;1-17
VI.
MENYANYI
Hatiku Percaya
Saat ku tak melihat jalanMu
Saat ku tak mengerti rencanaMu
Namum tetap ku pegang janjiMu
Pengharapanku hanya padamuMu
Hatiku
percaya, hatiku percaya, hatiku percaya
Slalu
ku percaya
VII.
BERDOA PEMBACAAN FIRMAN
Tuhan Yesus skarang kami akan membaca
dan mendengarkan sebagian kecil dari firmanMu, berkati kami agar kami bisa
mendengarkan dengan baik, dan melakukannya dalam kehidupan sehari-hari seturut
dengan kehendakMu. Berkati juga hamba ya Tuhan yang akan mewartakan firmanMu.
Bersabda lah Tuhan karena kami siap mendengarkan. Haleluya.AMIN.
VIII.
PEMBACAAN ALKITAB
Wahyu 22;1-17 ; Yehezkiel 47;1-12
IX.
MENYANYI
Bapa Engkau Sungguh Baik
Bapa engkau sungguh baik
KasihMu melimpah di hidupku
Bapa ku bertrima kasih
Berkatmu hari ini yang Kau sediakan
bagiku
Kunaikkan syukurku, buat hari yang
Kau beri
Tak habis-habisnya kasih dan rahmatMu
Slalu baru dan tak pernah, terlambat
pertolonganMu
Besar setiaMu, di spanjang hidupku
X.
KHOTBAH “AIR KEHIDUPAN”
Saat melihat sebuah sungai yang
airnya mengalir jernih, pernahkah terlintas dalam pikiran kita, dari mana
asalnya? Secara umum diketahui sungai berasal dari mata air atau sumber air
yang mengalir sampai ke laut. Dalam Alkitab pun dituliskan bahwa di kota
Yerusalem Baru, ada sebuah sungai yang airnya jernih bagaikan kristal (Wahyu
22:1-5). Sungai itu bermata air atau bersumber dari takhta Allah atau takhta
Anak Domba. Airnya adalah "air kehidupan” yang terus mengalir dan tidak
pernah kering. Sesuai dengan sebutannya sebagai "air kehidupan”, air dari
sungai ini memberikan kehidupan. Pohon-pohon yang tumbuh di kedua tepi sungai
tersebut dinamakan pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap
bulan sekali dan daunnya berkhasiat untuk menyembuhkan. Hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa sumber air kehidupan mendatangkan berkat kehidupan,
kesembuhan, dan keselamatan.
Suasana Yerusalem baru dengan sungai air kehidupannya ini sama dengan penglihatan Nabi Yehezkiel, yang tertulis dalam kitab Yehezkiel 47:1-2 dan Yehezkiel 43:1-5. Pada Yehezkiel 43:1-5 dijelaskan bahwa, Nabi Yehezkiel dibawa oleh seseorang ke Bait Suci Allah yang pintu gerbangnya menghadap ke arah Timur. Bait Suci itu penuh kemuliaan Allah. Ini artinya jika kita mau beribadah di Bait Suci ( di rumah Tuhan atau gereja) dengan segenap hati maka Tuhan hadir dalam kemuliaan-Nya. Bahkan dalam beribadah itu pula seseorang bisa mendapatkan air kehidupan. Mengapa untuk mendapatkan air kehidupan harus datang beribadah di rumah Tuhan? Seperti penglihatan nabi Yehezkiel bahwa, ada "air” keluar dari ambang pintu Bait Suci yang mengalir menuju ke timur melewati gerbang yang menghadap ke timur (Yehezkiel 47: 1-2). Pada Wahyu 22: 1 juga ditulis, sungai air kehidupan di Yerusalem Baru keluar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba. Bahkan Wahyu 22:17 juga mengatakan, "Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!”
Setelah mendapatkan air kehidupan dari rumah Tuhan, apakah sudah cukup? Ternyata, tidak. Bagaimana kualitas ibadah kita? Kitab Yehezkiel 47:3-5 menulis, Nabi Yehezkiel disuruh mengukur kedalaman air yang mengalir keluar dari Bait Suci itu. Pada seribu hasta yang pertama, kedalaman air hanya setinggi pergelangan kaki. Pada seribu hasta kedua, kedalaman air bertambah mencapai lutut. Pada seribu hasta ketiga kedalaman air sudah mencapai pinggang dan pada seribu hasta keempat air itu sudah meninggi menjadi sungai yang tidak dapat diseberangi lagi.
Nah, ternyata demikianlah tuntutannya bahwa kita harus bertambah-tambah dalam kasih kepada Yesus. Bukan lagi mencoba-coba atau setengah-setengah namun masuk sepenuhnya, tenggelam dalam kasih-Nya serta hidup dalam kebenaran Firman-Nya. Terlebih yang sudah diberkati dalam Pengajaran Mempelai Alkitabiah dengan pembukaan rahasia Firman Tuhan yang melimpah.
Kemudian pada Yehezkiel 47:6-9 dituliskan bahwa Nabi Yehezkiel dibawa menyusuri tepi aliran air yang sudah menjadi sungai yang sangat dalam itu. Dalam perjalanannya ia melihat amat banyak pohon tumbuh seberang menyeberang sungai. Hal yang sama juga terdapat pada sungai air kehidupan di Yerusalem baru.
Kepada Nabi Yehezkiel dikatakan bahwa sungai itu mengalir menuju wilayah Timur, menurun ke Araba Yordan (Danau Galilea) dan bermuara di Laut Asin (Laut Mati). Pada saat air kehidupan sampai di Laut Asin maka mujizatpun terjadi. Air laut yang asin berubah menjadi tawar! Ke mana saja air itu mengalir maka segala makhluk akan hidup, termasuk ikan-ikan, bahkan menjadi sangat banyak dengan bermacam-macam jenisnya.
Kehidupan manusia, kadang seperti berada di Laut Asin yang tinggi kandungan garamnya. Memang garam diperlukan, tetapi bila berlebihan maka rasa asin akan berubah menjadi rasa pahit. Pengertian rohani "pahit” adalah bayangan kematian dan kutuk. Jadi, sebenarnya hidup di dunia ini dalam bayang-bayang maut dan kutuk. Namun, kuasa air kehidupan sanggup mengubah air asin menjadi air tawar; kuasa Firman Tuhan yang diterima di Bait Suci sanggup mengubah kematian menjadi kehidupan, sanggup mendatangkan mujizat, sanggup mendatangkan berkat, seperti yang tertulis pada Yehezkiel 47:10. Kebesaran kuasa Tuhan juga dapat dilihat pada ayat 11 di sana tidak semua air asin diubah menjadi tawar. Masih disisakan rawa-rawa dan payau-payau khusus untuk mengambil garam.
Beralih pada Yehezkiel 47:12, kembali ada persamaan dengan Wahyu 22:2, yaitu pohon-pohon di sepanjang tepi sungai air kehidupan yang dilihat Nabi Yehezkiel juga berbuah tidak ada habisnya, daunnya tidak layu, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari Baitu Suci, itulah air kehidupan. Buahnya menjadi makanan dan daunnya dapat menjadi obat. Pada akhirnya kita melihat bahwa oleh kuasa air kehidupan ada berkat-berkat. Yakni berkat keselamatan, karena air asin diubah menjadi air tawar; kematian diubah menjadi kehidupan. Kemudian ada berkat keberhasilan: seperti pohon-pohon kehidupan berbuah tidak habis-habisnya; selalu ada hasil tiap-tiap bulan dan ada berkat kesehatan, sebab oleh daun-daun pohon kehidupan berkhasiat untuk menyembuhkan.
Sungguh berbahagia bila mengasihi Tuhan Yesus Kristus Mempelai Pria Sorga dengan kasih yang semakin dalam. Dia memberikan air kehidupan yang sanggup memberikan hidup kita selama di dunia ini, bahkan menjamin untuk masuk Yerusalem Baru, Sorgawi. Amin!
Suasana Yerusalem baru dengan sungai air kehidupannya ini sama dengan penglihatan Nabi Yehezkiel, yang tertulis dalam kitab Yehezkiel 47:1-2 dan Yehezkiel 43:1-5. Pada Yehezkiel 43:1-5 dijelaskan bahwa, Nabi Yehezkiel dibawa oleh seseorang ke Bait Suci Allah yang pintu gerbangnya menghadap ke arah Timur. Bait Suci itu penuh kemuliaan Allah. Ini artinya jika kita mau beribadah di Bait Suci ( di rumah Tuhan atau gereja) dengan segenap hati maka Tuhan hadir dalam kemuliaan-Nya. Bahkan dalam beribadah itu pula seseorang bisa mendapatkan air kehidupan. Mengapa untuk mendapatkan air kehidupan harus datang beribadah di rumah Tuhan? Seperti penglihatan nabi Yehezkiel bahwa, ada "air” keluar dari ambang pintu Bait Suci yang mengalir menuju ke timur melewati gerbang yang menghadap ke timur (Yehezkiel 47: 1-2). Pada Wahyu 22: 1 juga ditulis, sungai air kehidupan di Yerusalem Baru keluar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba. Bahkan Wahyu 22:17 juga mengatakan, "Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!”
Setelah mendapatkan air kehidupan dari rumah Tuhan, apakah sudah cukup? Ternyata, tidak. Bagaimana kualitas ibadah kita? Kitab Yehezkiel 47:3-5 menulis, Nabi Yehezkiel disuruh mengukur kedalaman air yang mengalir keluar dari Bait Suci itu. Pada seribu hasta yang pertama, kedalaman air hanya setinggi pergelangan kaki. Pada seribu hasta kedua, kedalaman air bertambah mencapai lutut. Pada seribu hasta ketiga kedalaman air sudah mencapai pinggang dan pada seribu hasta keempat air itu sudah meninggi menjadi sungai yang tidak dapat diseberangi lagi.
Nah, ternyata demikianlah tuntutannya bahwa kita harus bertambah-tambah dalam kasih kepada Yesus. Bukan lagi mencoba-coba atau setengah-setengah namun masuk sepenuhnya, tenggelam dalam kasih-Nya serta hidup dalam kebenaran Firman-Nya. Terlebih yang sudah diberkati dalam Pengajaran Mempelai Alkitabiah dengan pembukaan rahasia Firman Tuhan yang melimpah.
Kemudian pada Yehezkiel 47:6-9 dituliskan bahwa Nabi Yehezkiel dibawa menyusuri tepi aliran air yang sudah menjadi sungai yang sangat dalam itu. Dalam perjalanannya ia melihat amat banyak pohon tumbuh seberang menyeberang sungai. Hal yang sama juga terdapat pada sungai air kehidupan di Yerusalem baru.
Kepada Nabi Yehezkiel dikatakan bahwa sungai itu mengalir menuju wilayah Timur, menurun ke Araba Yordan (Danau Galilea) dan bermuara di Laut Asin (Laut Mati). Pada saat air kehidupan sampai di Laut Asin maka mujizatpun terjadi. Air laut yang asin berubah menjadi tawar! Ke mana saja air itu mengalir maka segala makhluk akan hidup, termasuk ikan-ikan, bahkan menjadi sangat banyak dengan bermacam-macam jenisnya.
Kehidupan manusia, kadang seperti berada di Laut Asin yang tinggi kandungan garamnya. Memang garam diperlukan, tetapi bila berlebihan maka rasa asin akan berubah menjadi rasa pahit. Pengertian rohani "pahit” adalah bayangan kematian dan kutuk. Jadi, sebenarnya hidup di dunia ini dalam bayang-bayang maut dan kutuk. Namun, kuasa air kehidupan sanggup mengubah air asin menjadi air tawar; kuasa Firman Tuhan yang diterima di Bait Suci sanggup mengubah kematian menjadi kehidupan, sanggup mendatangkan mujizat, sanggup mendatangkan berkat, seperti yang tertulis pada Yehezkiel 47:10. Kebesaran kuasa Tuhan juga dapat dilihat pada ayat 11 di sana tidak semua air asin diubah menjadi tawar. Masih disisakan rawa-rawa dan payau-payau khusus untuk mengambil garam.
Beralih pada Yehezkiel 47:12, kembali ada persamaan dengan Wahyu 22:2, yaitu pohon-pohon di sepanjang tepi sungai air kehidupan yang dilihat Nabi Yehezkiel juga berbuah tidak ada habisnya, daunnya tidak layu, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari Baitu Suci, itulah air kehidupan. Buahnya menjadi makanan dan daunnya dapat menjadi obat. Pada akhirnya kita melihat bahwa oleh kuasa air kehidupan ada berkat-berkat. Yakni berkat keselamatan, karena air asin diubah menjadi air tawar; kematian diubah menjadi kehidupan. Kemudian ada berkat keberhasilan: seperti pohon-pohon kehidupan berbuah tidak habis-habisnya; selalu ada hasil tiap-tiap bulan dan ada berkat kesehatan, sebab oleh daun-daun pohon kehidupan berkhasiat untuk menyembuhkan.
Sungguh berbahagia bila mengasihi Tuhan Yesus Kristus Mempelai Pria Sorga dengan kasih yang semakin dalam. Dia memberikan air kehidupan yang sanggup memberikan hidup kita selama di dunia ini, bahkan menjamin untuk masuk Yerusalem Baru, Sorgawi. Amin!
XI.
PENYANYIAN RESPON
Karya
Terbesar
Kasih
yang terindah, Hati yang mulia
Hanya
kutemukan di dalamMu Yesusku
Pujian
dari hatiku, Selalu di setiap waktuku
Tiada
pernah berubah kasihku.
Karya terbesar dalam hidupku
PengorbananMu yang slamatkanku
Enkaulah harta yang tak ternilai
Yang ku miliki, dan ku hargai
Yesus engkau kukagumi.
XII.
PERSEMBAHAN
PKJ 265;1 Bukan Karna Upahmu
Bukan karna upahmu dan bukan karna kebajikan hidupmu
Bukan persembahanmu dan bukan pula hasil perjuanganmu
Allah mengampuni kesalahan umatNya,oleh karna kemurahanNya
Melalui pengorbanan Putra TunggalNya, di tebusnya dosa
manusia
Bersyukur
hai bersyukur kemurahanNya pujilah
Bersyukur
hai bersyukur selamanya.
XIII.
BERDOA SYAFAAT
Tuhan Yesus, kami sudah mendengarkan sebagian kecil dari
firmanMu, kiranya firmanMu dapat tertanam baik di hati kami,dan melakukan dalam
kehidupan sehari-hari seturut dengan kehendakMu. Kami juga telah mengumpulkan
persembahan kami kiranya Tuhan berkati agar boleh digunakan dengan baik untuk
pelebaran firmanMu, dan juga yang masih ada pada kami Engkau berkati Bapa. Ya Tuhan tidak lupa kami mendoakan orang tua
kami,berikan mereka kesehatan dan kesabaran
dalam membesarkan dan mendidik kami tanpa pamrih berkati juga dalam
pekerjaanNya Tuhan, biar lah namamu selalu dimuliakan tuhan setiap melakukan
tugasNya sehari-hari. Ya tuhan berkati juga guru-guru yang sudah mengajar kami
dengan baik, berikan kesehatan dan kesabaran kepada mereka dalam mengajar kami
dan mendidik kami dengan baik, biarlah namamu selalu dimuliakan dalam
mengangkat tugas dan tanggung jawab dalam mendidik kami. Ya tuhan berkati juga kami sebagai
siswa di sekolah ini dalam menekuni pendidikan kami ya Tuhan, kiranya kami bisa
belajar dengan baik dan tekun agar kami bisa mencapai cita-cita kami suatu saat
nanti, ya Tuhan terlebih juga kepada kami yang kelas 3 dalam melakukan proses
ujian praktek dan ujian-ujian selanjutnya kiranya kami bisa melakukannya dan
mengerjakannya dengan baik agar kami bisa lulus dan melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi lagi Tuhan. Ya tuhan tidak lupa juga kami mendoakan bangsa dan
pemerintah kami, berkati bangsa kami tuhan, jauhkan dari bencana
apapun,sadarkan lah kami Tuhan agar kami tidak melakukan kejahatan dalam dunia
ini berkati pemerintah kami dalam memimpin bangsa kami dengan baik, dan biarlah
bangsa dan pemerintah kami selalu memuliakan engkau Tuhan dalam tugas dan
pekerjaanya. Ya Tuhan inilah doa anakmu, sempurnakanlah doa anakmu yang kami
bawa dalam nama Yesus, tuhan dan juruslamat kami yang hidup, yang sudah
mengajar kan kami berdoa demikian : Bapa kami yang di surga.....
XIV.
MENYANYI PENUTUP
KJ 346;1 Tuhan Allah Beserta Engkau
Tuhan Allah beserta engkau
Sampai bertemu kembali
Kasih Kristus mengawali
Tuhan Allah beserta engkau
Sampai
bertemu,bertemu
Sampai lagi
kita bertemu
Sampai
bertemu, bertemu
Tuhan Allah
beserta engkau
XV.
BERKAT
Kiranya damai sejahtera Allah, yang melampaui akal dan
pikiran kita, turun atas kita sekalian saat ini kekal selama-lamanya.AMIN.
berikan komentar. thanks :)
BalasHapuskeren kak:)
BalasHapusgood...
BalasHapusmungkin lebih bagus kalau ada kata2 saat teduhnya sebagai pengantar
sangat membantu kak thanks ya
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusLiturginya bagus
BalasHapusLiturginya bagus ya,,,sukses selalu ke depan tuhan yesus memberkati.✌😊🙏🙏
BalasHapusKa tolong buatin susunan ibadah buat anak sd dong, buat ujian praktek di sekolah. Tolong ya kak
BalasHapusKeren sekali
BalasHapusThanks you very much
BalasHapusSee more Liturgi ibadah pemuda kreatif
saran aja, kalau bisa doa itu gak usah dicatat, jadi kita bisa lebih fleksibel berdoa sesuai dengan kondisi yg ada di dalam ibadah. Tuhan biasanya menggerakkan kita untuk mendoakan sesuatu, kalau sudah dicatat duluan ya kita gak bisa lagi doakan yg lain karena sudah terpaku dengan doa yang sudah dicatat.
BalasHapusThanks kak
BalasHapusWhat are the most popular casino games? - DRMCD
BalasHapusWhat are the most popular casino games? · 1. 1. Slots · 2. Blackjack · 여수 출장마사지 3. 용인 출장샵 Roulette · 익산 출장안마 4. Poker · 5. Casino War 경기도 출장마사지 · 포항 출장샵 6. Video Poker · 7.